4/2/11

Mengenali Dzat Allah


   Kebanyakan dari kita tidak berani memikirkannya. alasannya sama. yaitu : Takut Syirik. Tetapi bagi saya pemahaman yang kurang tepat terhadap hal inilah yang justru akan membawa kita kepada kemusryikan.
Kita memang tidak mungkin 'menangkap atau memotret 'Dzat Allah itu secara menyeluruh, karena kita berada didalam Allah. Sebagai perbandingan, bayangkan kita sedang berada dalam sebuah gedung yang sangat besar, dimana kita tidak punya peluang untuk keluar dari gedung itu. lantas, kita ingin memotret gedung itu secara utuh. bisa dipastikan, kita tidak akan mampu memotretnya secara utuh, paling-paling yang bisa kita lakukan adalah memotret sisi-sisi tertentu saja itupun dari dalam gedung.
   Kurang lebih sama dalam upaya kita memahami Dzat Allah. Sudah bisa dipastikan bahwa kita tidak akan bisa memahamiNya secara utuh, disebabkan oleh keterbatasan kita. tetapi, kita tetap harus melakukan 'pemotretan' tersebut agar pemahaman kita bisa optimal. jika tidak. yang terjadi adalah semakin kerdilnya pemahaman kita terhadap Allah. Dan yang paling menyedihkan justru kita terjebak kepada kecenderungan 'merendahkan' ketinggian Dzat Allah.
   Lantas apa dan bagaimankah Dzat Allah itu ? 
Saya kira kita sepakat bahwa Tuhan adalah 'Sesuatu' yang BesarNya tidak ada yang mengalahkan. TinggiNya tidak ada yang memlampaui.Dan, KekuasaanNya tidak ada yang membatasi.
Dengan demikian keberadaanNya adalah mutlak. Tidak ada yang bisa mengukurNya. Karena memang tidak ada satupun 'alat ukur' yang bersifat material, energial, maupun psikis yang bisa dibandingkan denganNya. jadi Dia melampaui 'apa dan bagaimana' yang pernah kita bayangkan, dalam seluruh pengalaman kehidupan kita.
(Dia)Pencipta Langit dan Bumi. Dia menjadikan bagi kamu dari jenis kamu sendiri pasangan-pasangan dan dari jenis binatang ternak pasangan-pasangan (pula), dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat. (Qs. Syuura (42):11

   Sebagai ilustrasi, saya ingin menjelaskan dengan cara yang agak berbeda. saya kira kita sepakat bahwa Allah adalah Dzat yang paling awal dan paling akhir, seperti Dia firmankan berikut ini :
"Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Lahir dan Yang Bathin dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu" QS. Al Hadiid (57):3

   Karena Dia adalah Dzat yang paling awal, maka bisa dikatakan bahwa sebelum ada segala sesuatu (alam semesta dan segala isinya) yang ada hanyalah Dia. Bahkan ketika itu Surga, Neraka dan Malaikat pun belum ada.
   Sehingga, ketika Dia menciptakan alam semesta (termasuk ruang dan waktu), logikanya tidak ada dzat lain selain Dzat Allah. Dengan kata lain, Allah menciptakan alam semesta ini dari Dzat-Nya sendiri. Kenapa demikian? Ya karena waktu itu tidak ada atau alternatif lain yang menunjuk kepada adanya dzat lain selain Dia. Jikalau Allah menciptakan alam semesta ini dari dzat lain, selain dirinya, maka berarti eksistensi Allah tidaklah paling Awal. Ada dzat lain yang ada bersamaan dengan Dzat Allah. juga berarti tidak paling Besar. Jadi,sekali lagi, tidak ada penafsiran lain, kecuali bahwa alam semesta ini diciptakan dari DiriNya sendiri.
Dengan kata lain, ruang itu sebenarnya adalah bagian dari eksistensi Allah.Waktu ,juga bagian dari eksistensi Allah. Matahari, bulan, meteor, dan seluruh benda-benda langit, juga bagian dari eksistensi Allah. Seluruh  mahluk hidup , mulai dari Malaikat, Jin, Manusia, Binatang dan Tumbuhan, juga bagian dari eksistensi Allah.
Demikian juga seluruh material yang tampak, maupun energi yang abstrak, adalah bagian dari eksistensinNya. Bahkan seluruh isi pikiran kita , maupun segala sesuatu yang berada diluar jangkauan pemikiran kita, adalah bagian dari Dzat Allah itu sendiri. Pokoknya segala yang kita ketahui dan sesuatu yang tidak kita ketahui, atau bahkan segala sesuatu yang diluar dugaan kita, semua itu bagian dari eksistensi Allah.
   Kesimpulannya, sungguh Dzat Allah adalah Dzat yang demikian dahsyatnya. sehingga pikiran dan indera kita tidak mampu untuk menggambarkanNya. yang bisa kita lakukan adalah sekedar mem[peroleh persepsi' dan 'kesan' tentang Kedahsyatan Allah itu, melalui tanda-tandaNya. dan hal inilah yang Dia anjurkan kepada kita agar lebih mengenal keberadaanNya...

"Aku Bersaksi Bahwa Tiada Tuhan Selain Allah dan Muhammad adalah UtusanNya " 

No comments:

Post a Comment